Jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada folikel lemak pada rambut yang ditandai dengan adanya komedo dan lain-lain yang terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Penyakit ini memang jarang terjadi pada masa bayi. Betapa pun baru pada masa remajalah jerawat menjadi salah satu masalah. Umumnya jerawat muncul pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria. Pada masa itu kelainan yang dominan adalah komedo dan papul (seperti bentolan) yang meradang dan jarang terlihat.
Pada seorang gadis, jerawat dapat menjadi tanda premenarke atau prepubertas. Setelah masa remaja kelainan ini berangsur berkurang. Namun terkadang, terutama pada wanita, jerawat menetap sampai umur 30-an atau bahkan lebih. Meskipun pada pria umumnya jerawat lebih cepat berkurang, namun pada penelitian diketahui bahwa justru gejala didapatkan lebih berat pada pria.
Jenis jerawat
Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn acne): Jerawat jenis ini menyerang sekitar 20% bayi yang baru lahir dan tergolong jerawat ringan.Jerawat pada bayi (infantile acne): Bayi berumur 3–6 bulan juga ditumbuhi jerawat, dan akan tumbuh kembali pada saat ia beranjak remaja.
Jerawat vulgaris (Acne vulgaris): Jerawat jenis ini adalah yang paling umum terjadi pada remaja dan kaum muda yang beranjak dewasa, sekitar 12-24 tahun.
Jerawat conglobata (cystic acne): Jerawat jenis ini terjadi pada kaum pria muda, tergolong serius namun jarang terjadi. Kadang disebut juga jerawat batu.
Penyebab Jerawat
Meskipun penyebab yang pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada berbagai faktor yang berkaitan dengan penyakit ini.
Perubahan pola keratinisasi atau pengelupasan pada folikel. Yang biasanya terjadi longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel tersebut
Produksi sebum atau lemak yang meningkat
Peningkatan jumlah kuman pada folikel (Propionibacterium acnes)
Peningkatan kadar hormon androgen, gonadotropin, serta ACTH yang meningkatkan aktivitas kelenjar sebasea(penghasil sebum)
Terjadinya stres psikik yang juga dapat memicu aktivitas kelenjar sebasea
Faktor lain: usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim yang secara tidak langsung dapat memacu peningkatan proses tersebut.
Gejala
Tempat yang sering timbul jerawat adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain yang bisa juga timbul jerawat adalah leher, lengan atas, dan bokong. Gejala yang dapat kita lihat bentuknya bermacam-macam, komedo, bintil yang tidak meradang, dan bintil dengan nanah. Dapat disertai rasa gatal. Komedo sendiri ada 2 macam, yaitu komedo putih (komedo tertutup yang letaknya agak dalam) dan komedo hitam (komedo terbuka yang letaknya lebih luar dan tertutup unsur melanin atau pewarna kulit).
Perubahan pola keratinisasi atau pengelupasan pada folikel. Yang biasanya terjadi longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel tersebut
Produksi sebum atau lemak yang meningkat
Peningkatan jumlah kuman pada folikel (Propionibacterium acnes)
Peningkatan kadar hormon androgen, gonadotropin, serta ACTH yang meningkatkan aktivitas kelenjar sebasea(penghasil sebum)
Terjadinya stres psikik yang juga dapat memicu aktivitas kelenjar sebasea
Faktor lain: usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim yang secara tidak langsung dapat memacu peningkatan proses tersebut.
Gejala
Tempat yang sering timbul jerawat adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain yang bisa juga timbul jerawat adalah leher, lengan atas, dan bokong. Gejala yang dapat kita lihat bentuknya bermacam-macam, komedo, bintil yang tidak meradang, dan bintil dengan nanah. Dapat disertai rasa gatal. Komedo sendiri ada 2 macam, yaitu komedo putih (komedo tertutup yang letaknya agak dalam) dan komedo hitam (komedo terbuka yang letaknya lebih luar dan tertutup unsur melanin atau pewarna kulit).
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan jerawat meliputi usaha untuk mencegah terjadinya erupsi (preventif) dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif). Kedua usaha tersebut harus dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan ini terjadi akibat pengaruh berbagai faktor (multifaktorial), baik faktor internal dari dalam tubuh sendiri (ras, hormonal, familial), maupun faktor eksternal (makanan, musim, stres) yang kadang-kadang tidak dapat dihindari oleh penderita.
Pencegahan Jerawat
1. Menghindari peningkatan jumlah lemak dan perubahan isi sebum, dengan cara:- Diet rendah lemak dan karbohidrat. Meskipun hal ini masih diperdebatkan efektivitasnya.
- Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran dan jasad renik yang mempunyai peran dalam penyebab jerawat
- Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres
- Penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupun lamanya
- Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat dan sebagainya
- Menghindari polusi debu, pemencetan jerawat sendiri yang dapat memperberat jerawat
Post title : Jenis Dan Cara Mengatasi Jerawat
URL post : https://krangganweb.blogspot.com/2011/06/jenis-dan-cara-mengatasi-jerawat.html
URL post : https://krangganweb.blogspot.com/2011/06/jenis-dan-cara-mengatasi-jerawat.html
0 komentar:
Show Emoticons
Post a Comment